15 Aliran Lukisan

1. Romantisisme
Aliran romantisisme merupakan sebuah aliran yang menggambarkan suatu kenyataan yang ada melalui berbagai cara yang terkesan dramatis dan mempunyai suasana seperti di dalam mimpi. Misalnya saja kapal terombang-ambing karena cuaca badai, sesosok manusia yang berdiri di puncak bukit ketika senja datang, dan lain sebagainya. Romantisisme mengungkapkan tentang keindahan sebuah tema dari gaya teatrikalnya, tak hanya mengandalkan subjek yang indah-indah saja.

Ciri-Ciri Aliran Romantisisme
a. Bersifat imajinatif, walaupun tetap realistis atau tidak ada fantasi di dalamnya. Selain itu, adegannya juga terlihat lebih dramatis dari kenyataannya.
b. Subjektif yaitu penciptaan seni dinilai sebagai sebuah ekspresi diri seniman.
c. Menggunakan intensitas emosional yang cukup tinggi.
d. Suasana atau pencitraannya mempunyai kualitas seperti mimpi.
e. Menggambarkan perasaan yang amat kuat dan tidak harfiah atau menggunakan perumpamaan serta simbol.


2. Naturalisme
Aliran naturalisme merupakan suatu aliran yang hendak menggambarkan lagi alam yang serupa dan seakurat mungkin dengan referensi yang akan dilukisnya. Naturalisme adalah ajang apresiasi untuk para seniman kepada alam. Umumnya, para seniman akan memilih keadaan waktu tertentu misalnya senja atau golden hour, untuk melukis pemandangan yang sangat istimewa dan luar biasa.

Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Naturalisme
a. Aliran ini sangat mengutamakan keakuratan dan kemiripan gambar pada lukisan dengan objek yang akan dilukis sesuai dengan referensinya.
b. Senjata utama dari para pelukis adalah teknik dan kemampuannya.
c. Membawakan tema lukisan yang indah tapi berdasarkan kemurniannya.
d. Aliran naturalisme merupakan sebuah bentuk apresiasi para seniman untuk keindahan alam.
e. Selalu mengangkat tema keindahan alam atau pemandangan yang ada di sekitar seniman.


3. Realisme
Realisme merupakan suatu aliran yang ingin menunjukkan suatu peristiwa, model tertentu, atau suasana dengan keadaan sehari-hari, tanpa adanya drama atau dipilih kondisi yang paling indah saja. Aliran tersebut mungkin saja tidak menjiplak dengan sempurna apa yang mereka lihat, peristiwa, atau tema yang realistis, bukan hanya gambar saja.

Ciri Aliran Seni Lukis Realisme
a. Mengangkat tema mengenai peristiwa keseharian yang terjadi dan dialami oleh orang-orang kebanyakan.
b. Menggambarkan mengenai masyarakat yang ada di dalam situasi yang nyata dan khas dengan lingkungan sehari-hari mereka.
c. Karya realis akan menunjukkan tentang manusia dari semua kelas di dalam kondisi dan situasi aslinya.
d. Realisme tidak pernah setuju dengan subjek seni yang dibesar-besarkan atau dramatisasi ala aliran romantisisme.
e. Mempunyai detail gambar yang menyerupai aslinya atau natural menggunakan teknik tinggi yang dikuasai oleh para pelukisnya.


4. Impresionisme
Impresionisme merupakan sebuah aliran seni lukis yang hanya melukis sebuah impresi sekilas dari suatu subjek yang akan dilukis. Aliran tersebut muncul karena adanya kamera yang sudah bisa mengambil alih fungsi dari seni sebagai salah satu media dokumentasi. Dibandingkan dengan mereplika warna yang serupa dengan cara pandang manusia dalam melihat, impresionisme hendak menggambarkan warna yang murni berdasarkan proses terjadinya pembentukan warna secara alami.

Umumnya, para penganut aliran impresionisme akan melukis di alam terbuka dalam kurun waktu yang cukup singkat. Sehingga harus mengorbankan keakuratan bentuk. Itulah alasan kenapa hasil lukisan mereka hanya sebatas impresi saja. Sebab, mereka tidak sempat untuk menyelesaikan detail yang lebih jauh. Akan tetapi, dari ketidaksempurnaan tersebut, justru muncul bentuk estetik baru yang tidak ada di aliran lain seperti realisme, naturalisme, bahkan fotografi sekalipun.

Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Impresionisme
a. Gambar pada lukisannya cenderung tidak detail, lukisan hanya akan terlihat mirip apabila dilihat dari jauh
b. Palet warna yang kontras dan cerah berdasarkan teori pengelompokan lingkaran warna.
c. Fokus untuk melukis pantulan cahaya pada subjeknya
d. Memakai teknik kuas yang disebut dab, yaitu istilah luar untuk cocolan saus.
e. Tidak pernah menggunakan warna hitam.


5. Fauvisme
Fauvisme biasanya menggunakan gaya yang serupa dengan impresionisme. Akan tetapi menolak ide dasarnya yaitu peniruan alam. Aliran fauvisme ini adalah membuat warna menjadi unsur seni yang independen. Warna tersebut tidak hanya menjadi warna baju, warna kulit, atau warna langit. Tetapi menjadi salah satu unsur yang independen atau berdiri sendiri tanpa menjadi representasi fisik apa saja.

Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Fauvisme
a. Warna yang mencolok yang tidak terlihat keakuratan pada model yang akan dilukis.
b. Bentuk gambar pada lukisan yang diiringi oleh garis tegas yang gelap.
c. Warna yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau gagasan seniman, bukan hanya sekedar pewarna.
d. Keakuratan yang detail dalam bentuk gambar pada referensi model ataupun subjek dihiraukan.
e. Menyampaikan ide, gagasan, atau pesan pribadi dari pelukisnya.


6. Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme merupakan salah satu aliran yang mengedepankan ekspresi individu seniman itu sendiri terhadap apa yang mereka ingat, lihat, dan rasakan. Dapat dikatakan bahwa ekspresionisme merupakan aliran seni lukis yang menonjolkan ungkapan yang ada di dalam jiwa. Ekspresionisme tidak akan membebankan ketelitian dan juga kesulitan melukis di dalam karyanya. Oleh karena itu, aliran tersebut tidak mempunyai tingkat kemiripan yang akurat bahkan sangat melenceng dari referensi alam.

Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Ekspresionisme
1. Tidak akan mengutamakan kemiripan objek yang mereka lukis.
2. Sapuan kuas yang ekspresif dan berani atau bekas kuas dibiarkan terlihat dan tidak ditutup-tutupi.
3. Teknik melukis yang terlihat naif atau amatir tapi tetap mempunyai komposisi yang baik.
4. Mementingkan ekspresi jiwa individu seniman dibandingkan dengan menjiplak alam.
5. Menggunakan warna sebagai salah satu simbol untuk suatu hal, tidak sebagai pewarna objek saja.


7. Kubisme
Aliran kubisme merupakan suatu aliran yang memuat berbagai sudut pandang dari suatu objek di dalam satu gambar yang sama. Sehingga menghasilkan lukisan yang terdeformasi dan terfragmentasi. Aliran yang satu ini juga menyederhanakan objek sampai menyerupai bentuk geometris. Suatu objek lukis bisa terdiri dari berbagai angle secara bersamaan sampai menghasilkan kejanggalan yang estetis.

Ciri-Ciri Aliran Kubisme
a. Memakai beberapa perspektif sekaligus di dalam satu gambar.
b. Melakukan dekonstruksi dan deformasi terhadap objek yang dilukis seperti halnya posisi mulut tertukar dengan posisi mata.
c. Menyederhanakan objek menjadi serupa dengan bentuk yang geometris.
d. Mengeksplorasi bentuk terbuka dan memadukan latar dengan objek yang ada di depannya.
e. Di dalam fase kedua kubisme, banyak memakai benda sehari-hari sebagai salah satu kolase atau potongan koran.


8. Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran yang tidak bisa membuat sebuah karya indah secara fisik. Tapi bermuatan kritik tajam ataupun pesan sosial dengan cara membuat suatu sindiran tidak langsung, hingga ke ungkapan langsung yang cukup provokatif kepada kaum berwenang yang dinilai membuat keputusan negatif. Aliran dadaisme akan memancarkan keindahan estetis dari sisi yang jarang dimuat dalam keindahan.

Ciri-Ciri Aliran Dadaisme
a. Menampilkan sebuah gambar yang tidak indah namun provokatif.
b. Berisi tentang pesan yang mempertanyakan kembali arti dari seni, peran seniman, dan estetika secara umum.
c. Menyampaikan seruan anti perang melalui pesan satir ataupun sindrian pada kekejaman perang.
d. Berisi mengenai pesan anti kaum borjuis yang ada masa tersebut dianggap mengakibatkan adanya Perang Dunia I.
e. Menggunakan objek “readymade” atau sesuatu yang sudah ada, seperti halnya objek sehari-hari seperti sendok, gelas, toilet, dan lain sebagainya.


9. Surealisme
Surealisme merupakan aliran seni lukis yang menghadirkan gambar objek yang nyata dalam keadaan tidak mungkin terjadi di dalam dunia nyata. Sehingga citranya seperti yang ada di dalam mimpi. Gambar yang nyata namun dalam kondisi yang tidak nyata, seperti halnya: gambar manusia melayang, jam dinding yang meleleh, atau potret wajah dengan mulut dan hidung yang posisinya tertukar. Aliran surealisme biasanya menggunakan pendekatan teori psikologi Freud. Dimana aliran tersebut mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi seorang manusia sebagai salah satu gambaran dari sebuah hasrat manusia.

Ciri-Ciri Aliran Seni Lukis Surealisme
a. Memuat gambar suatu objek yang nyata dalam kondisi yang tidak nyata.
b. Pencitraan seperti yang ada di dalam mimpi.
c. Mempunyai kontras yang tinggi, itu artinya, ada wujud besar yang bersebelahan dengan wujud yang kecil.
d. Memainkan imajinasi yang ada di dalam mimpi dengan dunia nyata.
e. Terlihat seperti fantasi tapi tetap berpegangan pada referensi dunia nyata.


10. Surealisme
Surrelisme Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Melukiskan suasana yang mencekam lengang menakutkan serta hal-hal yang fantastis.Aliran seni rupa ini mulai ada pada Tahun 1024.


11. Post Modern (Kontemporer)
Nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Tahun berkembang di Amerika pada tahun 1956.


12. Post Modern (Kontemporer)
Seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang, atau karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui.Aliran ini diperkenalkan kepada masyarakat Tahun70-an.


13. Konstruktivisme
Pergerakan di dalam seni dan arsitektur yang pertama kali di Moskow tahun 1915.


14. Neo-Klasik
Seni yang ada sejak pecahnya revolusi Perancis. Bersifat rasional, obyektif dan klasik serta digunakan untuk mendidik.


15. Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu:

1. Ringkasan kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh: berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]

2. Ringkasan Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan, di mana garis mewakili garis, warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Tools Photoshop dan Fungsinya untuk Belajar Desain Grafis